Terima Kasih The Fed! IHSG Terbang 1,42% Pepet Level 7.200
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melonjak pada perdagangan Kamis (14/12/2023), di mana investor cenderung menyambut baik dari langkah bank sentral Amerika Serikat (AS) yang kembali menahan suku bunga acuannya dan berencana akan memangkas suku bunga pada tahun depan.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melonjak 1,42% ke posisi 7.176,016. IHSG kembali menyentuh level psikologis 7.100 pada hari ini. Bahkan, posisi IHSG saat ini nyaris menyentuh level psikologis 7.200.
Secara sektoral, beberapa sektor menjadi penopang IHSG pada hari ini, seperti sektor teknologi yang mencapai 5,93%, sektor properti sebesar 2,31%, sektor keuangan sebesar 2,15%, sektor energi sebesar 1,64%, dan sektor industri sebesar 1,24%.
Sementara dari saham yang menopang IHSG pada hari ini, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi penopang terbesar IHSG pada hari ini, yakni mencapai 29,7 indeks poin. Saham BBRI melonjak 4,32% ke posisi Rp 9.050/unit.
Meski kembali bergairah, tetapi dari posisi tertinggi sepanjang masanya atau all time high-nya (ATH), posisi IHSG saat ini masih cukup jauh, yakni 179,28 poin lagi agar IHSG dapat menyentuh ATH-nya di 7.355,3.
IHSG yang bergairah terjadi di tengah kabar positif dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang kembali menahan suku bunga acuan sebagai hasil pengumuman rapat Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir tahun ini.
Pengambilan kebijakan tersebut juga sudah sesuai dengan proyeksi pasar dan mengkonfirmasi perhitungan CME FedWatch Tool yang sebelumnya memproyeksi the Fed mempertahankan suku bunga pekan ini mencapai lebih dari 98%.
Bahkan, para pelaku pasar sekarang juga melihat kemungkinan pelonggaran moneter tahun depan, memperkirakan peluang hampir 7,8 % penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin (bp) pada Mei 2024, menurut alat pengukur CME FedWatch
Ketua The Fed, Jerome Powell juga berpidato cenderung lebih lunak pada pertemuan kali ini, dibandingkan pada pertemuan November lalu di mana dia menegaskan masih terlalu prematur memikirkan pemangkasan suku bunga.
“Itu (pemangkasan) mulai ada dalam pandangan kami dan menjadi topik diskusi kami,” ucap Powell, dikutip dariReuters.
Powell juga mengatakan jika ekonomi sudah berjalan normal dan The Fed tidak perlu lagi mengetatkan kebijakan suku bunga.Dokumen “dot plot” The Fed menunjukkan jika anggota bank sentral mulai mengindikasikan adanya pemangkasan suku bunga.
Sebanyak 17 anggota memperkirakan pemangkasan suku bunga tahun depan sementara hanya dua yang memperkirakan tidak ada penurunan suku bunga.
Tidak ada anggota FOMC yang memperkirakan suku bunga akan naik tahun depan.
Keputusan The Fed menahan suku bunga, bahkan mengindikasikan akan memangkas di tahun depan memang menjadi kabar yang paling ditunggu bukan hanya oleh pelaku pasar Indonesia tetapi juga dunia. Dengan status sebagai ekonomi terbesar di dunia maka apapun keputusan The Fed akan berdampak besar terhadap ekonomi global.
Keputusan The Fed tersebut bisa menjadi kabar baik bagi IHSG yang potensi kembali hijau, rupiah menguat, hingga Surat Berharga Negara (SBN) bakal dilirik asing lagi. Pasalnya, dana asing diperkirakan akan mengalir deras ke pasar keuangan Indonesia.