Eropa Utus Astronaut ke Planet Masa Depan Manusia, Simak!

An illustration depicting the U.S. space agency's Juno spacecraft in orbit above Jupiter's Great Red Spot. NASA/JPL-Caltech/Handout via REUTERS

Badan Antariksa Eropa (ESA) meluncurkan misi pertama mereka ke Jupiter. Misi tersebut diberi nama Jupiter Icy Moons Explorer atau lebih dikenal sebagai JUICE.

Juice memiliki misi besar untuk memberikan wawasan baru ke dalam sistem Jovian dengan fokus pada tiga bulan es Jupiter, Europa, Ganymede, dan Callisto.

Misi tersebut akan melakukan perjalanan ke Jupiter selama delapan tahun ke depan, periode yang akan mencakup tiga terbang lintas Bumi, satu Venus, dan satu asteroid 223 Rosa di Sabuk Asteroid utama.

Pada Juli 2031, JUICE pertama kali akan terbang melewati Ganymede dan kemudian memasuki orbit mengelilingi Jupiter.

Olivier Witasse, Ilmuwan planet di Misi ini bahwa mereka memiliki dua topik besar untuk misi JUICE.

“Yang pertama adalah mempelajari apa yang kita sebut tempat layak huni. Apakah kita memiliki tempat di sekitar planet seperti Jupiter di mana kita dapat memiliki kondisi layak huni atau kondisi yang menarik bagi kehidupan? Kami memiliki beberapa bukti bagus bahwa ada banyak cairan di bawah permukaan beberapa bulan es ini,” kata dia dikutip dariĀ IFLScience, Kamis (13/4/2023).

Topik kedua adalah Jupiter yang menjadi planet yang sangat menarik, miniatur tata surya dengan banyak bulan, cincin debu, dan medan magnet besar yang berputar sangat cepat.

“Kami ingin memahami sistem secara keseluruhan,” terangnya.

Roket Ariane V yang membawa JUICE diluncurkan dari pelabuhan antariksa Eropa di Guyana Prancis pada pukul 12:15 UTC pada 13 April 2023, dan akan disiarkan langsung oleh WEB TV Badan Antariksa Eropa mulai pukul 23:45 UTC.

Saat JUICE akhirnya memasuki orbit di sekitar target utama Ganymede, ia akan menjadi pesawat luar angkasa pertama yang mengorbit bulan selain bulan kita. Ganymede adalah bulan terbesar di Tata Surya dan satu-satunya yang memiliki medan magnet, dan JUICE akan mendedikasikan bagian terakhir dari misinya untuk menyelidiki potensi layak huninya.

“Kami jarang pergi ke sana [Jupiter], jadi begitu kami pergi ke sana, kami mendapatkan semua yang kami butuhkan,” kata Witasse. “Kami memiliki muatan yang sangat banyak dan menurut saya penyelidikan sains cukup menarik!”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*